Evaluasi Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Semester I 2024: Optimisme dan Tantangan
Thursday, 18 July 2024 | 14:43
Press Release
HM.02.02/50/SJ.DNKEK03/07/2024
Evaluasi Kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Semester I 2024: Optimisme dan Tantangan
Jakarta - Dalam upaya memantau perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Dewan Nasional KEK mengadakan Rapat Koordinasi Terbatas pada 17 Juli 2024 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja KEK pada semester I tahun 2024, setelah sebelumnya diadakan Rapat Pendalaman Perkembangan dan Evaluasi Kinerja KEK pada 8-10 Juli 2024.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja KEK Semester I 2024, KEK telah mencatatkan investasi kumulatif senilai Rp205,2 triliun. Angka ini menunjukkan optimisme pemerintah dalam mencapai target investasi pada akhir tahun 2024. Selain itu, penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan signifikan dengan total tenaga kerja mencapai 132.227 orang hingga Juni 2024.
Pada tahun ini, KEK berhasil mencatatkan investasi sebesar Rp31,4 triliun atau 40% dari target yang telah ditetapkan, serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 15.229 orang atau 39% dari target 2024. Selain itu, terdapat tambahan 36 pelaku usaha baru. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai Rp22,2 triliun atau 33% dari target.
Untuk mendapatkan indikator evaluasi yang tepat, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK telah bekerja sama dengan LPEM UI untuk melakukan kajian. Hasilnya menyimpulkan bahwa setiap KEK memiliki tingkat pertumbuhan capaian dan dampak ekonomi yang bervariasi. Adanya peningkatan investasi di KEK telah memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian dengan tren yang cenderung meningkat.
Dari hasil Evaluasi Kinerja KEK Semester I 2024 secara keseluruhan, diketahui bahwa terdapat 3 KEK dengan capaian tertinggi. KEK Gresik mencatat capaian tertinggi, diikuti oleh KEK Mandalika, dan KEK Kendal.
Meskipun secara umum perkembangan KEK berjalan dengan baik, namun dalam pelaksanaannya masih menghadapi beberapa tantangan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK memberikan arahan, “Dalam waktu 1 bulan, KEK dengan kinerja kurang optimal akan kembali dievaluasi. Untuk itu, dibutuhkan dukungan dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi/BKPM serta Kementerian Perhubungan dalam penyelesaiannya,” ujar Menko Airlangga saat bertindak sebagai pimpinan rapat.
Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang juga menambahkan, “Apabila sampai akhir tahun 2024 tidak ditindaklanjuti dan tidak terdapat realisasi investasi yang signifikan, maka terhadap KEK yang tidak mampu menunjukkan perbaikan kinerja diusulkan pencabutan status KEK-nya dan akan menjadi kawasan reguler sesuai peruntukkannya,” ujar Sekjen Edwin.
Rapat ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri Kesehatan, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementerian Perdagangan, serta perwakilan kementerian dan jajaran Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK. (at/bw)
Sekretariat Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
Plt. Kepala Biro Investasi, Kerja Sama, dan Komunikasi
Bambang Wijanarko
Website:kek.go.id
Twitter: @indonesia_sez
Email: info@kek.go.id
Instagram: @indonesia_sez
Tiktok: indonesia_sez