|   Media  |  

Groundbreaking KEK Lido

Rabu, 08 September 2021 | 20:45
blog post

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Dewan Nasional KEK diwaliki oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembagan Wilayah dan Tata Ruang Selaku Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK Wahyu Utomo, menyerahkan salinan Peraturan Pemerintah (PP) No. 69 Tahun 2021 tentang KEK Lido yang telah ditetapkan pada 16 Juni 2021, dan SK Ketua Dewan Nasional KEK tentang Penetapan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Lido.  

Pada kesempatan yang sama, bersama dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dilakukan peresmian groundbreaking KEK Lido dan penandatanganan MoU PT MNC Land Lido dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Bupati Bogor Ade Yasin.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Wahyu Utomo, Menko Perekonomian mengatakan bahwa Pengembangan KEK Lido diharapkan dapat menjadi momentum dari upaya pemulihan pariwisata nasional yang diharapkan dapat segera merealisasikan penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat, terutama masyarakat sekitar.

KEK Lido berlokasi di Lido, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. KEK Pariwisata dengan luas area 1.040 hektar ini telah ditetapkan melalui PP 69 tahun 2021. Sesuai dengan rencana investasi yang telah dikomitmen, dalam 20 tahun kedepan akan merealisasikan investasi sebesar Rp 32 triliun, dan akan menyerap 29.545 orang tenaga kerja.

Di KEK Lido saat ini sedang dibangun sejumlah projects seperti Lido ExtensionGolf Course, Golf Club, Movieland, Theme Park, Music and Art Center, Infrastruktur & Sarana Prasarana, serta Lido World Garden. Keseluruhan project ini memiliki nilai Investasi sebesar Rp 11,04 Triliun apabila sudah 100% terbangun, dan merupakan bagian dari rencana nilai Investasi pembangunan KEK Lido Tahap I (2021 – 2026) dengan total nilai Investasi mencapai Rp14,2 Triliun. Sampai dengan saat ini, Investasi tersebut sudah terealisasi sebesar Rp 1 Triliun.

Kehadiran theme park yang akan dibangun di dalam KEK Lido diprediksi akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) hingga mencapai 63,4 juta orang sampai 2038 atau rata-rata 3,17 juta wisatawan per tahun. Inflow devisa dari wisman serta penghematan outflow devisa dari wisnus dapat mencapai US$ 4,1 miliar selama 20 tahun. Menko Perekonomian berpesan, dengan fasilitas yang berstandar internasional dan Lokasi yang premium, diharapkan mampu menghadirkan wisatawan dengan segementasi tertentu.

 Lebih lanjut Airlangga menegaskan bahwa keberhasilan KEK tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. “Kepada Pemerintah Daerah, dalam hal ini kepada Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bogor, diharapkan dapat terus mendukung pengembangan KEK Lido, khususnya terkait dengan perizinan daerah serta insentif pajak daerah dan retribusi daerah sesuai amanat UU Cipta Kerja”, tambahnya.

Excecutive Chairman MNC Group dalam sambutannya mengatakan bahwa MNC Group ingin menyajikan sesuatu yang bisa menjadikan kebanggaan nasional. Itulah mengapa KEK Lido dirancang untuk menjadi Kawasan entertainment hospitality, yaitu Kawasan entertainment bagi keluarga Indonesia maupun wisatawan asing. “Kami berjanji untuk bertanggung jawab atas PP Nomor 69 Tahun 2021 yang diberikan kepada kami.”

Lido World Garden adalah salah satu atraksi yang siap dikembangakan terlebih dahulu.  Atraksi yang merupakan taman edukasi, konservasi, dan rekreasi keluarga bertaraf internasional ini memiliki misi menghadirkan pengalaman berekreasi di taman flaura (dan fauna) yang bernilai dan tidak terlupakan. Taman ini memiliki luas lahan 17 hektar dan bernilai Investasi Rp 500 Miliyar, diperkirakan akan dapat menyerap tenaga kerja hingga 1.700 orang pada saat beroperasi di Q2 tahun 2023. Dengan harga tiket masuk yang terjangkau, taman ini menargetkan Jumlah pengunjung mencapai 700rb – 1juta/tahun.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan dukungannya terhadap KEK Lido. “Dengan bangga, saya merasa bahagia, Jawa Barat mempunyai the first special economic zone atau KEK, dan yang saya bangga, KEKnya itu pariwisata. Karena pariwisata Jawa Barat itu Bapak Ibu, tidak terlalu mengandalkan air traffic, maka selama covid, kalau tempat lain tertekan pariwisata, kalau kita ini meluap-luap” ujarnya. Lebih lanjut Ridwan Kamil mengharapkan PT MNC Land Lido dapat memanfaatkan statusnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus dengan optimal. “Mohon Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun 2021 bapak respon dengan cepat, definisi cepat adalah membangun.” Pungkasnya.